Proses Desain Database
Dalam
perancangan/mendesain sebuah database agar menjadi database yang handal dan
tangguh, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Langkah-langkah tersebut
diantaranya :
A. Analisis Persyaratan
Langkah
pertama dalam mendesain sebuah aplikasi database adalah memahami dan mengetahui
data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun
diatasnya, dan jenis operasi apa yang lebih banyak digunakan dan subyek untuk
melakukan persyaratan yang ada, atau dengan kata lain, kita harus tau apa yang
diinginkan pengguna database tersebut.
B. Desain Database Konseptual
Informasi
dikumpulkan pada saat analisis persyaratan digunakan untuk mengembangkan
deskripsi data tingkat tinggi yang harus disimpan dalam database bersama
batasan yang telah diketahui untuk menetapkan penyimanan data tersebut.. Dalam
langkah inilah entitas, atribut dan batasanya yang terlibat dalam desain
aplikasi database ditentukan. Langkah ini sering dilakukan dengan model ER
Diagram.
C. Desain Database Logika
Dalam
langkah ini adalah menentukan/memilih DBMS yang akan digunakan untuk
mengimplementasikan desain database dan mengubah konsep desain database menjadi
sebuah skema database dalam model data dari DBMS terpilih. Dalam langkah ini
merupakan proses perubahan dari skema ER Diagram menjadi skema Database
Relasional (RDBMS)
D. Perbaikan Skema
Menganalisis
sekumpulan relasi dalam skema database relasional (RDBMS) untuk
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dan memperbaikinya
E. Desain Database Fisik
Pada langkah
ini dilakukan pertimbangan-pertimbangan beban kerja umum yang diharapkan dapat
didukung oleh database yang kita gunakan dan memperbaiki desain database di
masa mendatang untuk memastikan terpenuhinya kriteria performa yang diinginkan.
Langkah ini mencakup pembuatan indeks pada beberapa tabel dan mengelompokan
beberapa tabel atau bahkan melibatkan desain ulang substansial terhadap
beberapa bagian skema database yang didapat dari langkah pertama desai
database.
F. Desain Aplikasi dan Keamanan
Setiap proyek
perangkat lunak yang melibatkan sebuah DBMS harus mempertimbangkan aspek
aplikasi yang berada di luar database itu sendiri. Dalam hal ini
kita harus mengidentifikasi entitas (ex; pengguna, grup-grup pengguna dan
bagian-bagian lain) dan proses-proses yang terlibat dalam aplikasi. Kita harus
menggambarkan peran setiap entitas dalam setiap proses yang akan direfleksikan
pada beberapa tugas aplikasi, sebagai bagian dari aliran kerja lengkap untuk
tugas tersebut.
Selanjutnya
adalah fase implementasi, kita harus mengkodekan tiap tugas ke dalam sebuah
bahasa aplikasi (ex: java), menggunakan DBMS untuk mengakses data
Ruang lingkup database
Arsitektur
Database
Arsitektur
Database bertujuan untuk membedakan cara pandang pengguna terhadap basis data
dan cara pembuatan basisdata secara fisik.
1. Tingkatan
Eksternal
yaitu cara
pandang pengguna tehadap basisdata , cara pandang secara eksternal hanya
terbatas pada entitas, atribute, relation ship. Masing- masing pengguna
mempresentasikan dalam bentuk yng sudah dikenalnya.
2. Tingkatan
Konseptual
kumpulan
cara pandang terhadap basis data. Pada tingkat ini menggambarkan data yang
tersimpan dalam basisdata dan hubungan antar datanya. Hal-hal yang digambarkan
dalam tingkat konseptual adalah :
Semua
entitas beserta atributnya dan hubungan Batasan Data Informasi smantik tentang
data Keamanan dan integritas informasi
3. Tingkatan
Internal
merupakan
perwujudan basisdata dalam komputer. Pada tingkat ini menggambarkan bagaimana
basisdata disimpan secara fisik didalam peralatan storage yang berkaitan erat
dengan tempat penyimpanan fisik.
Tingkat
internal memperhatikan hal-hal berikut ini
-
Alokasi
ruang penyimpanan data dan indeks
-
Deskripsi
record untuk penyimpanan
-
Penempatan
record
-
Pemadatan
data/ pemampatan data dan tekhnik enkripsi
Diagram hubungan entitas (ERD)
Diagram
Hubungan Entitas (ERD) Adalah suatu penyajian data dengan menggunakan Entity
dan Relationship yang digambarkan dalam sebuah diagram. Entitas adalah suatu
objek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalam database. Relationship
adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity. Berikut merupakan
contoh dari ERD :
Model Data REA (Resource, Event, Agent)
Model Data REA adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA.
Model Data REA mengklasifikasikan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. Sumber daya yang didapat dan dipergunakan organisasi (Resource) contoh : kas dan persediaan,
perlengkapan, gudang pabrik dsb
2. Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event) Contoh : sales events, taking customer
2. Kegiatan atau aktivitas bisnis yang dilakukan organisasi (Event) Contoh : sales events, taking customer
orders
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent) Contoh : pegawai (staf penjualan dan kasir),
3. Pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut (agent) Contoh : pegawai (staf penjualan dan kasir),
pelanggan
sumber :
http://jejakseorangperantau.blogspot.com/2012/10/proses-desain-database.html
http://ivangumilang.blogspot.com/2011/11/model-data-rea-resource-event-agent.html
http://jejakseorangperantau.blogspot.com/2012/10/proses-desain-database.html
http://afrian-prabowo.blogspot.com/2013/01/pembuatan-model-data-desain-database.html
http://jenguii.blogspot.com/2012/11/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html