Rabu, 12 Januari 2011


Penggolongan ilmu manajemen









Pendahuluan
Dilihat dari pengglongannya ilmu manjement di bagi menjadi tiga yaitu manajement konvensional (manajement tradisional) , manajement sistematis dan manajement secara ilmu.
Kali ini kita akan membahas tentang manjement konvensional (manajement tradisional).
Dalam ilmu manajement ini manajer mengambil keputusan dalam satu masalah berdasarkan kepada tindakan tindakan yang diambilnya dimasalalu atau dengan kata lain didasarkan pada tradisi.  

TEORI MANAJEMEN TRADISIONAL
Anggapan Dasar Teori Klasik
Pandangan teori klasik mengenai organisasi berdasarkan asumsi sebagai berikut :
1. Organisasi ada terutama untuk menyelesaikan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
2. Bagi suatu organisasi, ada struktur yang tepat bagi tujuan, lingkungan, teknologi dan
partisipannya.
3. Pekerjaan organisasi paling efektif bila ada tantangan lingkungan dan kepentingan
pribadi terhalang oleh
norma-norma rasionalitas.
4. Spesialisasi akan meningkatkan taraf keahlian dan performan individu.
5. Koordinasi dan control paling baik melalui praktek otoritas dan aturan-aturan yang
tidak bersifat pribadi.
6. Struktur dapat dirancang secara sistematis dan dapat dilaksanakan.
7. Masalah-masalah organisasi biasanya merefleksikan struktur yang tidak tepat, dan
dapat diselesaikan melalui perancangan
dan pengorganisasian kembali


Ada empat kunci dari teori klasik :
-Pembagian kerja, adalah bagaimana organisasi membagi sejumlah pekerjaan terhadap    tenaga kerja yang ada dalam organisasi.
- Hierarki proses fungsional, adalah setiap organisasi terdapat adanya tingkatan
karyawan menurut fungsinya atau pekerjaan yang khusus dalam organisasi.
-Str uktur , adalah jalinan hubungan dan peranan dalam organisasi. (Lini dan Staf)
- Pengawasan yang ketat, pada organisasi yang tinggi strukturnya menghendaki
-banyak saluran komunikasi dalam melakukan pengawasan. Sedangkan pada
organisasi yang strukturnya mendatar tidak banyak diperlukan saluran
komunikasi.
Manajemen Tradisional
-tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja.
-manajer mengalami kesulitan-kesulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional
Masalah yang ada dalam dalam manajement konvensional

 masalah yana akan timbul bila seorang manajer menggunakan pemikiran ini adalah ia tidak dapat menghasilkan efisiensi produksi secara maksimal, hal ini dikarenakan ia berfikir atas apa yang pernah dilakukannya dimasalalu, oleh sebab itu perusahaan yang dijalankannya tidak akan bias mengembangkan ide-ide baru yang dapat memajukan perusahaannya sehingga dapat mengikuti perubahan jaman sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin beragam.
Selain itu dalam mannajement konvensional manjer biasanya lebih mengutamakan perasaan contohnya seorang manajer yang memiliki seorang bawahan yang masih mempunyai ikatan persaudaran, tentu ia lebih mementingkan orang yang yang memiliki ikkatan persaudaraan dengannya dibanding keryawannya yang lain tampa memikirkan kinerja orang tersebut.
Oleh sebab itu pemikiran pemikiran di masalalu belum tentu dapat memecahkan masalah dimasa depan.
Pembahasan Masalah
Adapun pemecahan masalahnya adalah dengan tidak menggunakan pemikiran manajement konvensional dalam satu perusahan karna dapat mengurangi evektifitas kinerja dalam satu perusahaan, karna satu perusahaan membutuhkan seorang manjer yang berfikir rasional dan berorientasi nilai. Pemikiran manajement ini sebaiknya digunakan dalam keluarga, karena dalam keluarga penggunaan pemikiran ini dirasa tepat. sebab dalam keluarga biasanya tidak perlu mencari pemecahan masalah baru untuk satu masalah yang sebenarnya dapat selesai dengan tindakan pemecahan masalah yang pernah dilakukannya di masa lalu.  













sumber


1. catatan manajemen umum.
2. www.scribd.com/.../TEORI-MANAJEMEN-TRADISIONAL   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar