1. Pengertian
-
Manusia
Manusia merupakan ciptaan
Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran untuk
berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun
rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara
rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama yang dianutnya.
Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula hubungan yang terjadi
pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara manusia
dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup yang ada di
alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut harus berjalan
selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga diciptakan dengan sesempurna
penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang dimiliki.
Manusia secara bahasa berasal
dari kata “manu” (sansekerta), “mens”(latin), yang berarti berfikir, berakal
budi atau makhluk yang berakal budi. Secara istilah manusia dapat diartikan
sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah
kelompok(genus) atau seorang individu.
-
Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari
bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung
atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir
atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belurn tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi
untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah
merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada
urnumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja
mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya?
. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak
sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang
teIjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah
memberikannya.
2. Opini
Penderitan dapat melatih mental
manusia dalam menjalani kehidupan mereka di masa yang akan datang, sehinnga
mereka siap dan mengetahui apa yang harus mereka lakukan ketika di saat
penderitaan itu melanda mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar